Tangerang, Liputan86.com- Cuaca panas bercampur debu jalanan adalah hal biasa bagi bang jendol (50 tahun) dan nama panggilan ompong, Ia berlindung dari terik matahari di balik cuaca panas mewarnai jalanan cuaca cerah.selain itu peralatan yang saya gunakan saat pakrir yaitu, peluit menggantung di lehernya sebagai perangkat kerja wajib bagi seorang juru parkir.
"ompong,tampak sudah terbiasa menggeluti pekerjaannya. Tangannya terampil memberi aba-aba ketika menyetop kendaraan agar memberikan jalan bagi kendaraan lain yang akan menyebrang. Suara peliut pun ringan terdengar.
alhamdulialah semenjak adanya proyek galihan tanah yang terletak di wilayah gintung mata pencarian saya lancar saya bersyukur dengan adanya usaha galihan ini saya bisa mencukupi keluarga anak dan istri untuk kebutuhan sehari hari."kata ompong tukang parkir saat di wawancari oleh awak media." 10 agustus 2024.
Setiap hari, ia bergiliran menjadi juru parkir di sebuah perapatan talang yang berlokasi di gintung kecamatan sukadiri, ompong bergiliran jaga parkir bersama temanya orang juru parkir lainnya."imbuhnya.
"jendol, keluhan semenjak galihan beberpa hari ditutup oleh pihak berwajib saya sebagai tukang parkir merasa sedih dan mengurangi mata pencarian saya atau pemasukan.
jendol bercerita, menjadi Jukir di sana berdasarkan kesepakatan antara pemilik pengembang galihan dan warga sekitar. Hampir semua yang menjadi juru parkir di talang ini tersebut merupakan warga lokal.
" warga sekitar, gak ada orang lain yang jadi tukang parkir gak ada orang luar berharap adanyan adanya galihan ini berharap dibuka kembali agar mata pencarian saya normal lagi."kata jendol
"ditempat yang sama selain tukang parkir lintas jalan jojon pemilik tambang galihan tanah,ia membuka peluang untuk mempekerjakan para masyarakat gintung yang tadinya penganguran menjadi kerja
dari mulai lintas lokasi sampai depan saya memperdayakan kerja bagi masyarakat yang tidak memilki pekerjaan."ucap jojon
Pekerjaan sebagai juru parkir tak semudah kelihatannya. Hanya meniup peliut dan memberi sinyal dengan tangan saat menyeberangkan kendaran yang sedang mengangkut tanah kemudian menerima uang parkir. Di balik itu, ada risiko yang tidak kecil.
"Kalau menyeberangkan itu lumayan harus hati-hati. Sebab kan kita gak tahu dari arah jalan selalu ada motor yang ngebut," tuturnya.(Aris)
