Tangerang,Liputan86.com- Proyek pembangunan jembatan Cirarab di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang yang diduga mengabaikan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) sebagai Alat Pelindung Diri (APD) merupakan usulan wakil ketua DPRD provinsi Banten Barhum HS.
"Itu aspirasi masyarakat dari saya usulan jadi itu sudah dua tahun baru terealisasi karena sudah darurat" terang Barhum dikutip dari awak media pada hari Jumat 17 November 2023 Kemarin.
Disinggung para pekerja pada proyek pembangunan jembatan cirarab itu tidak menggunakan APD, Politisi PDI Perjuangan itu enggan menanggapinya, meski begitu ia mengatakan proyek tersebut menurutnya menengah kebawah bukan menengah keatas.
Padahal proyek pembangunan jembatan cirarab itu menelan anggaran sebesar Rp7.219.263.000 dari APBD Provinsi Banten tahun anggaran 2023,pemenang badan lelang wajib monitoring pekerjaan dan mengawasi proyek jembatan cirarab.
"Saya tidak tau mekanisme pekerjaan kontruksi begitu, kecuali kelas menengah keatas itu wajib, menurut saya memang harus pakai tapi di lapangan saya tidak tau teknisnya seperti apa kita sudah serahkan sama pemprov dan pemborong pekerjaan nya harus sesuai dengan bestek," katanya.
Barhum berharap pekerjaan jembatan cirarab itu dikerjakan semaksimal dan seoptimal mungkin agar manfaatnya lebih baik dan lebih nyaman serta bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Kalau memang ketentuannya harus memakai APD pihak pelaksana harus memakai itu jadi diminta supaya melengkapi saja dalam rangka untuk keselamatan para pekerja kalau saran saya mohon untuk dilengkapi saja" pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Proyek pembangunan jembatan Cirarab di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang sedang dalam proses pengerjaan. Namun disayangkan sejumlah pekerja terlihat mengabaikan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) sebagai alat pelindung diri.
Padahal keselamatan para pekerja proyek pembangunan jembatan tersebut yang menelan anggaran sebesar Rp7.219.263.000 dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten tahun 2023 itu sangat penting untuk dilakukan.
"Salah satu warga yang enggan disebutkan edititasnya membenarkan bahwa proyek ini usulan pada tahun 20219 /2020 alhmdulilah sekarang sudah terleasasikan dan sedang proses pengerjaan namun soal kaitan kekurangan atau pelanggaran saya tidak tau karena saya bukan orang perusahan."imbuh kata warga yang enggan disebutkan editintasnya.
(Aris)
