Masuk

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Para Pedagang Pasar Kota Bumi Menuntut Janji Terhadap Pemkab Tangerang yang Akan Merevitalisasi Pasar Lama

Rabu, 04 Oktober 2023 | Oktober 04, 2023 WIB Last Updated 2023-10-04T14:53:41Z


Tangerang,Liputan86.com- terjadinya kerusuhan di pasar kota bumi dimulai pada tgl 23 september 2023 terjadi imbas dari tidak ada ketegasan pemkab tangerang untuk secepatnya mengosongkan pasar kota bumi yang lama,karena kalau dibiarkan berlarut larut kami kwatir kerusuhan bisa terulang dan kami tidak hal tersebut terjadi kembali.


"Menurut Rudi pedagang yang ada di TPPS pasar kota bumi merupakan pedagang yang mengikuti aturan pemerintah,sedangkan yang masih bercokol dipasar kota bumi orang orang yang melanggar hukum"ucapnya


Adanya kebijakan Pemkab Tangerang merevitalisasi Pasar lama seharus nya tidak boleh lagi adanya kegiatan apapun karena sudah ditutup dan apabila masih ada kegiatan maka itu adalah ilegal," katanya


Pasar Kutabumi yang direncanakan akan direvitalisasi dan harus dikosongkan pada tanggal 25 Agustus 2023 sampai saat ini masih terlihat beroperasi. Hal tersebut menjadi keluhan para pedagang yang sudah pindah ke Tempat Penampungan Pasar Sementara (TPPS).


Salah satu Pedagang tahu Aripin (44) yang mengaku, berdagang di Pasar Kutabumi sejak tahun 2003 mengatakan pengahasilan pedagang yang pindah ke Tempat Penampungan Pasar Sementara di (TPPS) Pasar Kutabumi menurun drastis karena pengasilan menurun dan sepi pembelinya.


"Awalnya mending rame karena dagangannya memang kurang lengkap akhirnya sepi dan banyak pedagang yang sudah pindah ke sini balik lagi kesana karena kami pedagang cari untung bukan cari tempat," terang Aripin Kepada awak media.

Rabu 4 Oktober 2023.


Lebih lanjut, Aripin pun mengungkapkan kekecewaannya karena merasa dibohongi oleh Perumda Pasar NKR yang akan menutup pasar Kutabumi yang lama tapi tidak kunjung dilakukan penutupan sehingga kata dia dampaknya penghasilan pedagang yang di TPPS menurun drastis.


"Saya kecewa katanya pasar Kutabumi lama mau ditutup tanggal 25 Agustus 2023 tapi sampai sekarang tidak tutup-tutup sehingga dampaknya pedagang yang di penampungan pasar sementara yang menjadi korban," katanya.


Dikatakan Aripin sebelum pindah ke TPPS ia mengaku bisa menjual tahu dagangannya sampai 50 bak tapi setelah pindah ia hanya mampu menjual 10 bak dan lebih memprihatinkan ada pedagang di TPPS yang mendapat pengahsilan per hari hanya 20 ribu bahkan ada yang hanya 5000 perhari.


"Coba perhatikan kami pedagang yang di TTPS karena kami itu sebenarnya mendukung program pemerintah, disuruh pindah kita sudah pindah tapi tidak ada perhatiannya dari pemerintah dan dari instansi terkait.


Permintaan pedagang di TPPS kata Aripin itu sangat sederhana hanya menginginkan segeranya ditutup pasar Kutabumi yang lama agar pengahasilan mereka kembali normal.


"Kita sudah menurut sama pemerintah kalau tidak ada perhatiannya dari pemerintah, lama kelamaan kita juga bisa jadi pembangkang jadi tolong perhatiannya dari pemerintah dan instansi terkait," pungkasnya.


Ditambahkan pedagang ikan asin Warni (46) yang berdagang di TPPS tersebut mengaku per hari ini baru mendapatkan omset sebesar 15 ribu rupiah dan penghasilan tersebut sangat jauh berbeda saat ia berdagang di Pasar Kutabumi yang lama.


"Jangankan buat dapur buat modal saja itu tidak balik, saya berharap pedagang yang di sana itu pindah kesini biar bareng-bareng, kita juga sama pingin dapat penghasilan buat makan keluarga karena memang penghasilan saya cuma dari sini dari pasar," tutupnya.


Terpisah Ketua Paguyuban Para Pedagang Pasar Kutabumi (P4KB) Rudy Hartono, meminta Pemkab Tangerang untuk tidak menutup mata dan segera melakukan pengosongan pasar Kutabumi yang lama


"Kami berharap ada ketegasan dari Pemkab Tangerang untuk segera memindahkan para pedagang yang masih beraktivitas di pasar Kutabumi yang lama untuk bersama-sama para pedagang lainnya yang sudah pindah ke TPPS," kata Rudy Hartono.


Rudy mengungkapkan,sebelumnya pada tanggal 25 Agustus 2023 ada 350 personil gabungan terdiri dari TNI Polri dan satpol PP namun tidak mampu menutup pasar lama Kutabumi, sehingga yang terjadi sampai saat ini seolah-olah ada dua pasar dikutabumi."imbuhnya (aris)