Tangerang,Liputan86.com- Diduga SMAN Negeri 11 kabupaten Tangerang melakukan jual beli pakaian seragam untuk peserta didik baru. Adapun penjualan seragam dilakukan ke salah satu murid yang sudah masuk, dan harus merogoh kantong untuk membeli seragam sekolah.
Menurut keterangan wali murid (Inisial Y) menjelaskan, bahwa dirinya merasa kaget melihat besarnya biaya pembelian seragam anak saya yakni sebesar Rp 1,800.000.
” Saya kaget melihat besarnya biaya pembelian seragam, dan harus saya keluarkan dari kantong sebesar Rp 1,800.000 untuk melengkapi seragam anak saya. Jika tidak dilengkapi, nanti anak saya jadi merasa tersingkirkan dari teman-temannya,” kata narasumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara penghasilan saya tidak ada, dan kebutuhan kami sehari-hari tergolong pas pasan, ” ucap Ibu yang enggan di Sebutkan namanya."pada media Liputan86.com
Sudah jelas tertuang dalam Permendikbud 1 tahun 2021 Pasal 27, ada larangan melakukan pungutan untuk membeli seragam atau buku tertentu yang dikaitkan dengan PPDB. Jika melanggar, dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selain itu, Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014. Tentang pakaian seragam sekolah bagi peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah. Isinya, pengadaan pakaian seragam sekolah diusahakan sendiri oleh orangtua atau wali peserta didik. Kedua, pengadaan pakaian seragam sekolah tidak boleh dikaitkan dengan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru atau kenaikan kelas.
Dalam hal ini, pihak sekolah tidak mengindahkan aturan tersebut. Sehingga semena-mena membuat harga pakai seragam meroket, dengan alasan bahwa Koperasi yang mengelola.
"Saat dikonfirmasi pihak sekolah, E menjelaskan pihaknya tidak pernah membuat surat edaran kepada orangtua murid/wali bahwa seragam tidak wajib. Pakai seragam yang ada, aturan tetap ada tapi tidak harus pakai seragam yang diminta sekolah, terangnya ke Liputan86.com.pada hari Jumat. (24-8-2023)
"Sangat disayangkan Ketua koprasi SMAN 11 Saat di konfirmasi oleh awak media, tidak ada jawaban di telepon dan di watsapp tidak ada tanggapan, mangka berita ini kami tayangkan."tegasnya
(Aris)