Masuk

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Babinsa 0602-11 Tirtayasa Keluhkan Adanya Pembangunan Tanggul,Akses Menuju Laut Menjadi Sempit

Selasa, 13 Juni 2023 | Juni 13, 2023 WIB Last Updated 2023-06-13T12:17:32Z


Serang Banten,Liputan86. com-Warga nelayan desa Tenjo Ayu, kecamatan Tanara resah dengan adanya penanggulan muara Cikopo Lama yang terletak di desa Tengkurak, kecamatan Tirtayasa yang diduga dilakukan oleh orang-orang suruhan GT.


Babinsa Koramil 0602/tirtayasa, koptu Sujai saat dikonfirmasi awak media,menjelaskan benar adanya pembuatan tanggul empang yang di lakukan Oleh para oknum oknum GT.


Lanjut, Babinsa menyayangkan tidak ada musyawarah dengan warga. Dengan di buatnya tanggul akan berdampak kepada lingkungan jika musim penghujan nantinya, dan para petani tambak tidak akan mendapatkan air bila dututup,dan tambak tambak jadi mengering, saya sebagai putra daerah sangat menyayangkan apa yang di lakukan oleh para oknum GT."Pungkasnya.


“Seharusnya GT sebelum membangun harus mengadakan musyawarah terlebih daluhulu dengan warga dan adakan normalisasi kali sebelum pembuatan tanggul."ucap babinsa.


Ditemui di kediamannya, Aryana Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) kecamatan Tanara,menyesalkan adanya oknum sikap GT yang melakukan

penanggulan muara Cikopo Lama yang merupakan akses keluar masuknya perahu nelayan menuju laut.


“Kami sangat menyesalkan atas tindakan GT yang semena-mena membuat tanggul di muara tanpa mempertimbangkan kebutuhan nelayan, karena muara itu akses satu- satunya perahu nelayan menuju ke laut”, Tuturnya, minggu (11/06/2023).kemarin


Lanjut Aryana,”Tanggul yang dibuat oleh GT hanya menyisakan 11 meter untuk muka dan 13 meter untuk bagian dalamnya, sedangkan kami para nelayan menginginkan lebar minimal 20 meter dengan kedalaman air muara 3 meter “.Jelasnya.


“Bukan hanya untuk lalu lintas perahu nelayan saja, jika muara itu benar-benar ditanggul dengan menyisakan lebar 11 dan 13 meter saja, maka desa disekitaran bantaran sungai Ciujung, seperti Cerukcuk, Laban, Lempuyang, Tenjo Ayu dan Tengkurak dipastikan banjir saat musim penghujan tiba”,Tutur Aryana dengan mimik cemas.


Aryana membeberkan kronologis kegiatan pembuatan tanggul yang dilakukan oleh oknum GT yang sudah berjalan sekitar 2 bulan.


“Konflik ini sudah 2 bulan, GT beralasan pembuatan tanggul untuk empang tersebut di lakukan karena Ia mengantongi AJB tahun 1992.


“Kami sudah lakukan langkah-langkah persuasif, dengan mendatangi Camat kecamatan Tirtayasa, kemudian bersama- sama meninjau lokasi muara yang ditanggul”, Jelas Ketua HNSI kecamatan Tanara ini.


“Kami juga mendatangi Polres Serang terkait aksi penolakan tanggul yang dilakukan oleh para nelayan, yang menyebabkan 3 orang dari nelayan,warga desa Tenjo Ayu mendapat panggilan untuk dimintai keterangannya di Polres Serang, saya bersama-sama nelayan hadir untuk memberikan dukungan moril kepada ke 3 nelayan yang dilaporkan oleh GT”, Beber Aryana.


Diakhir obrolan Aryana mengungkapkan, HNSI kecamatan Tanara dalam waktu dekat akan gelar aksi unjuk rasa di depan pendopo Bupati Serang.


“Kami sedang susun rencana untuk melakukan aksi unjuk rasa di depan Pendopo Bupati Serang, tujuannya tentu saja untuk mendapatkan rasa keadilan bagi para nelayan.Suara kami, aspirasi kami agar didengar oleh Ibu Bupati." Ungkapnya


(Aris)