Rote, liputan86.Com - Rumah Sakit Tk. III Wira Sakti/Kupang Korem 161/Wira Sakti di Jl. Dr. Moh Hatta, No. 9-11, Oebobo, Fontein, Kec. Kota Raja, Kota Kupang dibawah pimpinan Letkol Ckm dr. Boy Ramurthi, M.A.R.S., melakukan Operasi Bibir Sumbing bagi warga kurang mampu yang berasal dari seluruh wilayah Korem 161/Wira Sakti. Operasi yang diikuti oleh 33 orang yang memenuhi syarat tersebut digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-77 TNI Tahun 2022 lalu, Selasa (18/10/2022).
Sebelum operasi sampai dengan pasca operasi pasien dirawat inap di Rumah Sakit, selanjutnya dilakukan observasi. Kemudian yang memenuhi syarat, bisa dioperasi selanjutnya setelah ganti balut beberapa hari kemudian pasien baru diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing dengan tetap menjadi pengawasan Rumah Sakit sampai menunggu pasien dinyatakan sembuh.
Dandenkesyah 09-04-01/Kupang Letkol Ckm dr. Boy Ramurthi, M.A.R.S., menuturkan Rumah Sakit Tentara (RST) Wira Sakti yang berada di Wilayah Korem 161/Wira Sakti NTT melaksanakan Bakti Sosial Operasi Celah Bibir dan Langitan dalam rangka HUT TNI ke-77, bekerjasama dengan Yayasan pembina penderita celah bibir langitan serta Smile trine dan persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia cabang Bali Nusra Kodam IX/Udayana. Adapun jumlah peserta sebanyak 33 orang yang dibagi menjadi 23 orang melakukan operasi celah bibir dan 10 orang operasi langitan dan para peserta itu berasal dari beberapa bagian Kota/Kabupaten di NTT. "Kegiatan berjalan mulai tanggal 5 s/d 10 Oktober 2022, sudah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar", ungkap Letkol Boy.
Sehubungan dengan Bibir Sumbing ini cukup banyak di NTT ini dikarenakan sebagian besar masalah proses pertumbuhan janin saat hamil yang kekurangan Gizi atau asupan makanan sehat buat janin sehingga menyebabkan pembentukan janin tidak sempurna. Untuk itu hal-hal yang bisa kita maksimalkan dalam program pemerintah saat ini dalam hal Stunting berkaitan dengan Gizi. "Gizi itu bisa kita didapatkan dari makanan seperti Kelor yang banyak mengandung Gizi dan Protein yang baik buat ibu-ibu hamil. Operasi celah bibir dan langitan ini mempunyai spesifikasi yang berbeda dalam pelaksanaan operasinya. Kalau celah bibir biasanya dilakukan pada bayi di usia setelah 3 bulan karena operasi ini hanya meliputi bagian luar tapi kalau langitan ada persyaratan tersendiri yaitu bayi berusia 1,5 tahun dan operasinya apabila ada celah bibir dan langitan yang dilakukan pertama kali adalah celah bibir dulu baru dilanjutkan dengan langitan, sehingga mendapatkan hasil yang sempurna", paparnya.
Disela-sela kegiatan Letda Ckm drg. (K) Kartika memberikan keterangan ke Staf Penerangan Korem 161/Wira Sakti, "pelaksanaan kegiatan operasi Bibir Sumbing yang di gelar oleh Rumah Sakit Tentara (RST) Wira Sakti/Kupang di wilayah Korem 161/Wira Sakti dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-77 TNI, menurut drg. Kartika data yang diterima dari tiap-tiap Kabupaten ada 7 s/d 8 pasien tetapi ada beberapa pasien terkendala transportasi serta jarak, jadi mereka untuk terdorong ataupun bergerak ke Kupang itu agak susah. Ada 33 orang pasien itu terdiri dari beberapa Kabupaten yaitu Alor, Manggarai, Rote, Malaka, Atambua dan Kota/Kabupaten Kupang. Pasien yang paling banyak dari Kab. Kupang yaitu 12 orang pasien", kata drg. Kartika.
Kartika menambahkan, "penyembuhan untuk bibir sumbing itu setelah ditindak (operasi) dalam 1 minggu itu harus kontrol jahitannya. Untuk pasien anak-anak biasanya cepat sembuh dikarenakan mereka masih proses pertumbuhan. Kalau kontrol pemeriksaan untuk operasi yang celah bibir 1 minggu setelah operasi karena kita harus lepas jahitannya namun kalau yang langit-langit itu 4 hari setelah operasi. Untuk antuasias masyarakatnya sangat luar biasa apalagi NTT masih banyak kasus Bibir Sumbing karena di RST/Wira Sakti sendiri tahun lalu sudah 3 kali baksos operasi Bibir Sumbing dalam hal ini RST bekerjasama dengan UNAIR dan Bedah Plastik. Yang menyebabkan adanya terjadi Bibir sumbing ini karena kekurangan Gizi saat hamil dan Gen", ungkapnya.
Sementara itu, Oma Siti Mariana dari pasien Gilby Novandra Yasser (1 tahun) menyampaikan, "saya berterma kasih buat TNI yang sudah operasi anak cucu saya, yang tadinya anak cucu saya cacat sekarang jadi baik serta saya sangat berterima kasih kepada para Dokter dan semua petugas yang sudah membantu saya punya cucu. Saya tidak bisa balas apa-apa hanya Tuhan yang bisa membalas semua kebaikan para Dokter dan Petugas RST", ucap Oma Gilby. (Lena)