Kabupaten Bogor,Liputan86.com- Pihak Sekolah Menengah Pertama IT (SMPIT) Al Hikmah dinilai lalai dalam menggelar kegiatan latihan dasar (LDKS) di Curug Kembar, Cisarua, Kabupaten Bogor, karena dalam kegiatan tersebut menimbulkan empat siswa meninggal terseret arus.
Dalam Kegiatan LDKS tersebut salah satunya yang bernama Andini Azzahra Putri (15) meninggal terseret arus.
Paman korban, Andhika mengatakan akan berencana menempuh kejadian tersebut kejalur hukum.
" Pada intinya ini jelas-jelas kelalaian, serta kurangnya pengawasan dari Sekolah, kami akan tetap proses ke jalur Hukum, karena sudah ada korban jiwa," Ucap Andhika, Senin (17/10/2022).
Tambahnya, Andhika mengatakan bahwa kegiatan tersebut dalam keterangan Marketing Camp tidak ada.
" Jadi berdasarkan keterangan Marketing Camp, ke Curug itu tidak ada, jadi hanya nginap dan makan saja, sedangkan ke Curug itu diluar komitmen saja," Tuturnya.
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa akan mengakomodir keluarga korban dalam peristiwa maut tersebut ke jalur hukum.
" Kami akan kompak, mengusut tuntas peristiwa mau tersebut kepada pihak SMPIT Al Hikmah," Jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengungkap identitas 4 pelajar SMP di Depok yang tewas dan hilang terseret arus sungai saat hiking di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Staff Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, keempat korban merupakan SMP-IT Al-Hikmah, Depok.
Mereka hilang terseret arus sungai saat hujan deras di kawasan Puncak Bogor.
Tiga dari empat pelajar itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban meninggal terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki. Sementara satu pelajar belum ditemukan dan masih dalam pencarian.
" Iya info awalnya memang wisatawan, akhirnya kita berhasil mengidentifikasi tadi bahwa mereka itu pelajar yang sedang camping. Total semuanya ada 105 pelajar, tapi yang hilang 4, yang ditemukan baru 3 meninggal, 1 lagi masih dilakukan pencarian sampai malam ini," ungkap Jalal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/10/2022) dini hari.
Hingga kini, sambung Jalal, tim gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian dan TNI, Tagana, Damkar, dan sejumlah relawan lain masih berupaya mencari satu orang pelajar perempuan bernama Andini usia 15 tahun.
Ia menjadi satu-satunya korban yang belum ditemukan usai terseret arus sungai di kawasan Puncak Bogor itu.
(Aris)