Masuk

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pertemuan Bilateral presiden Republik Indonesia dan Filipina

Jumat, 09 September 2022 | September 09, 2022 WIB Last Updated 2022-09-09T03:33:14Z


Jakarta,Liputan86com - Volume perdagangan di antara Indonesia dan Filipina telah meningkat hampir 50 persen dibandingkan tahun lalu. Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr., hari ini, saya mendorong agar volume perdagangan kedua negara lebih meningkat lagi. 


Indonesia secara khusus mendorong peningkatan ekspor produk makanan dan minuman, farmasi, serta produk kelapa dan rumput laut. 


Kami juga menyepakati penguatan kerja sama bilateral lainnya, seperti di bidang infrastruktur dan industri strategis, perbatasan, bidang pertahanan dan keamanan, dan kerja sama kawasan.

Hari ini saya membuka acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta.


Saya berharap para ekonom meninggalkan cara-cara lama dalam menghadapi situasi dunia yang penuh ketidakpastian dan berubah begitu cepat.


Selain itu, pandemi telah memberikan pelajaran akan pentingnya konsolidasi dari semua pihak untuk menghadapi berbagai permasalahan. Konsolidasi harus kita teruskan pascapandemi, karena adanya perang, krisis energi, krisis pangan, juga krisis finansial.

Saya telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2022 tentang Pengesahan Persetujuan Flight Information Region (FIR) Indonesia dan Singapura. Kesepakatan ini merupakan langkah maju atas pengakuan internasional terhadap ruang udara Indonesia.


Ruang udara Indonesia yang berada di atas Kepulauan Riau dan Natuna telah lama dikelola oleh Singapura. Berkat kerja sama semua pihak, saat ini pengelolaan ruang udara di atas Kepulauan Riau dan Natuna kembali kepada NKRI. Ini menambah luasan Flight Information Region (FIR) Jakarta menjadi 249.575 kilometer persegi.


Dengan kesepakatan pengelolaan FIR tersebut, selain menegaskan kedaulatan ruang udara Indonesia, juga antara lain meningkatkan jaminan keselamatan dan keamanan penerbangan, bisa meningkatkan pendapatan negara bukan pajak, juga menjadi momentum untuk modernisasi peralatan navigasi penerbangan dan pengembangan SDM (Devi, Supri)