Tangerang, Liputan86.com- Hingga saat ini masyarakat Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, masih menjalankan tradisi peninggalan nenek moyangnya yang telah berjalan sejak ratusan tahun yang lalu. Tradisi itu berupa upacara Ruwatan Bumi.
Upacara Ruwatan Bumi, adalah ritual manifestasi rasa syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang telah diperoleh dari hasil bumi.
“Intinya kita bersyukur setiap satu tahun sekali tepatnya di akhir bulan suro, atau awal Kliwon, memang ruatan bumi ini sejak dari dulu di laksanakan oleh kami masyarakat Kampung Dato Desa Gempol Sari, tetapi saat ini kami kembangkan lagi dengan anak-anak muda,” kata Rudi Sanjaya Ketua Panitia Ruatan Bumi Saat di temui di lokasi kegiatan, Sabtu (27/8/2022).
Dia menjelaskan, sesajen yang di persiapkan untuk ruatan bumi ini berupa padi-padian, sayuran dan buah-buahan, yang merupakan hasil pertanian dari masyarakat Desa Gempol Sari, yang secara sukarela di serahkan kepada panitia Ruatan Bumi.
“Hasil panen masyarakat kita kumpulkan dan itu kita jadikan suatu gundukan yang kita kemas dengan keranjang yang nantinya akan di perebutkan oleh masyarakat pada acara pelepasan,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Desa (Kades) Gempol Sari, Juni, mengapresiasi kegiatan ruatan bumi yang di lakukan oleh masyarakatnya, kegiatan ruatan bumi di desanya ini memang di lakukan secara turun temurun dari jaman nenek moyang terdahulu sebagai bentuk rasa syukur atas capaian hasil panen.
“Saya sebagai kepala Desa hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Gempol Sari, atas terlaksananya kegiatan ruatan bumi ini yang sudah menjadi tradisi peninggalan nenek moyang kita yang ada disini. Saya berharap tradisi ini terus di kembangkan agar menjadi budaya yang tetap di lestarikan,” tandasnya.
Acara Ruatan Bumi ini di hadiri oleh Camat Sepatan Timur Asep Nurman Jaenudin, Kepala Desa Gempol Sari Juni, Kepala Desa Lebak wangi, dan Para tamu undangan.
(Aris)