Tangerang,Liputan86.com- dilingkungaan masyarakat,ditengah tengah kampung Sungguh benar-benar terlihat sangat kumuh dan diduga mengundang banyak Lalat atau kuman, serta mengandung volusi udara yang sangat berbau dan tidak sedap terhadap penciuman masyarakat setempat.
warga Kampung Kedaung Rajeg, Desa Kedaung Barat, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, hampir tiap hari mengeluhkan bau tidak sedap dan lalat besar yang diduga berasal dari kandang ternak ayam, yang berada di tengah pemukiman warga.
Terlihat dilokasi, ternak ayam tersebut berada di Kampung Kedaung Rajeg Rt 03/04, Desa Kedaung Barat, dan hanya berjarak beberapa meter dari pemukiman warga. Sehingga warga selalu mencium bau tidak sedap, dan menimbulkan atau mengundang lalat mengakibatkan masyarakat mengeluh dengan adanya kandang ayam di tengah kampung.kamis (30-6-2022)
“ada salah satu warga yang enggan disebutkan nama nya, saat memberikan komentar kepada awak media, Sejak ada ternak ayam hampir 5 tahun, tiap hari saya mencium bau tidak sedap, terus banyak lalat gede-gede nempel di makanan yang saya masak,” keluh warga Kampung Kedaung Rajeg.
lanjut warga, Ia mengaku sering membuang lauk pauk yang dimasaknya untuk hidangan makan keluarga, dikarenakan ada lalat yang menempel. Selain itu, ia juga selalu merasakan bau yang sangat menyengat yang diduga berasal dari ternak ayam tersebut."kata warga yang enggan disebutkan nama nya.
“setiap mau panen ayam dan musim angin berbau pasti menyengak dan Lalatnya pada masuk kedalam rumah saya gede-gede banget, makanana yang baru saya masak sering saya buang karena ada lalatnya. Terus bau banget sampe kedalam rumah saya, sampe sampe didepan makanan tiap hari saya pasang kipas angin, biar baunya agak hilang,” kata nya.
Meski sering mengeluh karena bau dan banyak lalat besar. Dirinya menyebut, warga Kampung Kedaung Rajeg tidak berani untuk memprotes ke pemilik ternak ayam tersebut untuk menutup usahanya, akan tetapi warga tidak punya keberanian untuk membuat laporan kepihak berwenang.
“Sebenarnya sih sudah tidak tahan selalu mencium bau dan lihat banyak lalat gede didalam rumah, mau protes kita tidak berani takut dilaporin ke polisi, soalnya yang punya ternak ayam kalau ngomong agak galak, terus punya kenalan pejabat,” ungkapnya.
Sementara itu pemilik ternak ayam saat dikonfirmasi oleh media liputan86.com dengan adanya ternak ayam ditengah kampung Arman, menyebut usaha yang digelutinya sudah berjalan hampir lima tahun. Dan disinggung masalah perijinan sejauh mana,Namun dirinya mengakui usaha miliknya hanya membuat izin sebatas pemerintahan Desa Kedaung Barat, tidak sampai ke dinas terkait.
“Ternak ayam saya berjalan sudah hampir lima tahun, dan waktu dahulu saya pernah buat izin sama kepala Desa Kedaung Barat yang lama, kemudian saya izin lagi sama kepala desa yang sekarang lewat lihsan saja, saya buat izin hanya di desa,” tuturnya.
Arman mengatakan, bahwa dirinya pernah meminta izin warga Kampung Kedaung Rajeg, untuk membuka usaha ternak ayam meski hanya lewat lihsan. Menurutnya warga tidak ada yang menolak usaha miliknya berjalan selama lima tahun.
“Saya pernah izin ke warga yang rumahnya dekat dengan kandang ayam milik saya lewat lihsan, mereka tidak keberatan dan tidak merasa kebauan, selama hampir lima tahun usaha saya berjalan belum pernah ada yang protes,” ungkapnya.
(Aris)