BANJARMASIN.liputan86.com -H. MARDANI H MAMING, S.H., M.Sos adalah tokoh Banua Kalimantan yang berpotensi menjadi calon Menteri di Kabinet Republik Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Perkumpulan Pengacara dan Penasehat Hukum Indonesia (P3HI), Wijiono kepada wartawan di saat berada di Markas Besar P3HI Jl. Saka Permai No. 50 Banjarmasin, Sabtu (28/5/2022).
Wijiono mengungkapkan, ada tiga kriteria sehingga P3HI berani mengatakan Mardani H Maming pantas sebagai bagian dari calon menteri di pemerintahan.
“Tingkat popularitas pak Mardani itu sudah di atas 25%, berasal dari empat sumber rekrutmen, yakni dari penilaian subyektif beliau mantan pejabat sebagai kepala daerah, beliau juga pimpinan partai politik, kalangan profesional, swasta, seorang pengusaha sukses, dan juga memimpin berbagai organisasi kemasyarakatan,” tutur Mas Wiji panggilan akrabnya.
Sekedar diketahui, Mardani H Maming memegang tampuk pimpinan organisasi di tingkat nasional, diantaranya adalah sebagai Ketua Umum BPP HIPMI periode 2019-2022, Dewan Pembina P3HI periode 2019-2024, Bendahara Umum PBNU periode 2022-2027 dan Ketua Dewan Pembina dan Penasehat LEKEM KALIMANTAN periode 2022-2027. Beliau lahir di Batulicin Kalimantan Selatan, 17 September 1981. Ayahnya bernama H. Maming bin Rahing, dulunya seorang Kepala Desa di Batulicin yang kini menjadi Kelurahan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu.
Senada juga, Muhammad Mahyuni Aslie, S.H., M.M. mengatakan, Mardani H Maming tersebut merupakan seorang tokoh nasional yang lahir dan berasal dari Batulicin Kalimantan Selatan, katanya di Markas Besar P3HI Jl. Saka Permai No. 50 Banjarmasin, Sabtu (28/5/2022).
“Beliau itu di saat menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ini tercatat di rekor MURI sebagai bupati termuda se-Indonesia pada saat dilantik. Pada saat dilantik menjadi Bupati Tanah Bumbu, usia beliau baru 28 tahun mengalahkan Bupati Indragiri Hulu, Yopi Arianto yang saat dilantik berusia 30 tahun,” tutur Mahyuni.
Tak hanya infrastruktur, pelayanan publik pun menjadi prioritas utama Mardani untuk diperbaiki. Saat ini, dengan hanya menunjukkan KTP domisili Kabupaten Tanah Bumbu, masyarakat bisa langsung mengakses berbagai layanan publik. Tak ketinggalan, suami dari Hj. Erwinda ini menjadikan desa sebagai central point pembangunan. Dengan menggelontorkan dana 1 milyar 1 desa,
Mardani berhasil memperbaiki infrastruktur dasar desa yang berdampak positif pada meningkatnya perekonomian masyarakat desa. Atas inovasinya tersebut, Mardani diganjar penghargaan sebagai Pembina Terbaik Nasional PNPM Mandiri Pedesaan pada tahun 2014. Selain itu, sederet prestasi pernah diraihnya. Tahun pertama menjabat sebagai Bupati.
Ia, lanjut Mahyuni pernah mendapatkan Innovative Government Awards. Tahun berikutnya, beturut-turut Mardani mendapatkan penghargaan dari Kementerian PAN dan RB atas akuntabilitas kerja yang dilakukannya pada tahun 2012 dan 2013. Soal laporan keuangan, kabupaten yang dipimpinnya pun beberapa kali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Walaupun sebagai Bupati memiliki kesibukkan yang luar biasa, namun Mardani memiliki prinsip
“Pemimpin harus dekat dengan rakyatnya”. Maka tak heran, Bupati berbintang virgo ini sering blusukan menggunakan motor trail kesayangannya. Dengan motor itu, Mardani bisa menembus hingga daerah-daerah terpencil dan masyarakat yang dilaluinya pun leluasa menyampaikan permasalahan mereka.
Di luar kesibukannya sebagai Bupati Tanah Bumbu sewaktu dulu, jebolan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin ini masih tercatat sebagai Ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan dan Ketua Moge Tanah Bumbu. Selain itu, Mardani juga pernah menjabat sebagai Koordinator Apkasi Regional Kalimantan.
Mahyuni yang merupakan advokat jebolan P3HI angkatan ke V ini membeberkan dengan rinci, Mardani menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) masa bakti 2015-2020. Hal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya memimpin organisasi besar yang beranggotakan pemerintah kabupaten seluruh Indonesia.
Pekerjaan besar tentu menanti pria dua anak dan murah senyum serta sangat dermawan ini untuk memperjuangkan keberlangsungan otonomi daerah dan memperjuangkan kepentingan-kepentingan daerah di tingkat pusat. Namun ia percaya, jika didukung oleh seluruh anggota Apkasi amanah yang dibebankan dipundaknya akan terasa ringan.
“Saya sangat mengenal beliau, karena saya sesama alumni di fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat, beliau sangat pantas sebagai bagian dari menteri kabinet. Beliau itu adalah tokoh nasional yang asli orang banua Kalsel. Beliau itu adalah pengusaha sukses yang menggeluti dunia bisnis bukan hanya di Indonesia maupun juga di luar negeri. Karena itulah beliau merupakan salah satu orang terkaya di Kalimantan, beliau juga sangat di kenal tingkat sosialnya terhadap masyarakat”, tukas Mahyuni.
(Red)