Tangerang,Liputan86.com- Ramainya soal pungutan masuk ke pantai KSS Pakuhaji dibeberapa Media Online yang dilakukan oleh oknum menuai kontroversi dikalangan masyarakat Utara Tangerang.
Pasalnya pengunjung mengeluh dengan pungutan tiket masuk ke Pantai KSS Pakuhaji yang dilakukan oleh oknum sebanyak tiga kali pungutan, disalah satu pintu masuk ditemukan tiket masuk mengatasnamakan Karang Taruna Desa Sukawali dengan dalih untuk kebersihan dan perawatan.
Diketahui Lokasi Pantai KSS Sukawali adalah salah satu aset milik Perhutani yang terus dijaga dan dilestarikan eksistensi.
Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ibo mengatakan tidak tahu menahu soal adanya pungutan terhadap pengunjung ke Pantai KSS. Menurutnya, tidak adanya koordinasi terlebih dahulu dari pihak manapun terkait akan adanya pungutan tiket masuk ke Pantai KSS Sukawali di saat momentum libur lebaran 2022.
"Soal pungutan itu saya ga tahu, karna ga ada koordinasi terlebih dahulu. Lagi pula Pantai KSS itu kan ditutup bang," ujar Ibo LMDH saat di hubungi Liputan86.com pada Selasa, (10/5/2022)
Ia menjelaskan, saat ini dirinya sedang fokus dengan program dari Angkatan Laut, soal adanya pungutan kurang tahu menahu.
"Saya hanya di beri kuasa oleh si penggarap untuk melakukan program dari Angkatan Laut. Ya tahap demi tahap coba kita tata dan lestarikan," ungkapnya
Diberitakan sebelumnya, Supriadi Aktivis Pantura angkat bicara soal pungutan yang dilakukan sebanyak tiga kali menuju wisata pantai KSS Sukawali, sangat disayangkan wisata promosi ini harus tercoreng oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
Semestinya kata Supriadi Wisata Pantai KSS ini menjadi momentum yang pas untuk masyarakat jika serius kedepannya mau di kelola dengan baik, bukan malah di jadikan aji mumpung dalam momen libur lebaran.
"Kalau kita lihat di pantai itu, apa sih yang bisa di tawarkan untuk pengunjung. Yang dapat menjadi daya tariknya. Jelas ini ga bener setiap orang ingin liburan jelasnya ingin bahagia bersama keluarganya, bukan baru masuk saja sudah dibuat kesal tentu ini membuat citra buruk," jelas Supriadi kepada wartawan
Salah satu tiket pada Wisata Pantai KSS itu juga ditemukan tulisan Karang Taruna Desa setempat, menurut Supriadi jika ini benar mohon dibenahi jangan sampai pihak Lembaga Desa ikut memanfa'atkan momentum ini.
"Saya harap dalam hal ini Muspika Pakuhaji, Pak Camat ,Pa Kapolsek Dan Pak Danramil ambil langkah agar persoalan ini tidak menjadi citra buruk bagi Muspika Pakuhaji, terlebih adanya tiket atas nama Karang Taruna," Pungkasnya
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Sukawali pada saat dihubungi oleh wartawan untuk dimintai keterangan informasinya, sangat di sayangkan pihak Karang Taruna yang semestinya memberikan klarifikasi tapi malah memblokir nomor kontak wartawan
Hingga berita ini diterbitkan penjelasan dari pihak Desa maupun Karang Taruna belum dapat bisa dihubungi.
(Aris)