Tangerang, Liputan86.com - Tumpukan Sampah yang ada di pasar tanah tinggi sudah menjadi pemandangan umum setiap hari, aktivitas pedang melonjak jelang lebaran sehingga volume sampah tertumpuk tak terurus.
Terlihat di lokasi penumpukan sampah di TPS pembuangan sampah pasar tanah tinggi membludak dan berserakan, bahkan menutup sebagian jalan dan akses parkiran. Selasa 19/April/2022
" Kita mau parkir susah sekali sampahnya di angkut tapi dipindahkan ke parkiran bahkan berserakan dijalankan, belum lagi baunya sangat-sangat menggu penguna parkiran sekitar pasar, belum lagi banyaknya konsumen yang selalu komplein ke pedagang karena baunya tumpukan sampah", sebut salah satu sopir di pasar tanah tinggi yang enggan disebutkan namanya.
Ditempat yang sama seri salah satu warga kampung Veron RT 04 RW 12 tanah tinggi keluhkan sampah yang tidak perna di angkut.
" Iya kira-kira sudah hampir 10 hari nggak perna di angkut entah kenapa? Saya hanya melihat ada yang angkut tapi cuman di pindahkan ke lokasi parkiran mobil, kita disini sangat terganggu dengan bau menyengat yang dikeluarkan oleh hasil tumpukan sampah, baunya dari pasar sampai ke pemukiman warga",. Ujar ibu seri sapaan akrabnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, kalau ada komplein baru sampahnya di angkut, tapi kalau diam aja yah....gitu pasti numpuk lagi",. Jelasnya.
"Kami warga disini berharap, pengangkutan sampah dilakukan secara rutin, terutama saat sampah menumpuk agar diangkut dua kali dalam sehari, karena penumpukan sampah di pasar tanah tinggi ini bukan saja sampah kering tapi ada sampah basahnya sehingga lama kelamaan sampah-sampah itu membusuk dan dari sampah bisa menjadi limbah B3, nah ini lah yang sangat berbahaya bisa berdampak pada lingkungan sekitar",. Kata salah satu warga
Berbeda dengan Rian salah satu pengunjung pasar tanah Tinggi, meminta kepada pihak PD pasar jaya selaku pengelola pasar tradisional di kota Tangerang khususnya pasar tanah tinggi, yah kita ketahui bersama kalau di setiap pasar-pasar tradisional itu kan setiap pedagang pasti di kenakan karcis harian disitu ada khusus untuk yuran kebersihan pada pedagang, tentu siapapun pengelolaannya itu masih merupakan tanggung jawab pihak PD pasar, masalah sampah ini harus menjadi perhatian serius dari pemerintah kota Tangerang, karena bisa berdampak langsung kepada pedagang,pengunjung dan lingkungan tentunya",. Tandas Rian pengunjung pasar tanah tinggi.
Lebih lanjut Rian mengatakan, kemaren kita ketahui bersama melalu dukungan DPRD kota Tangerang, Pemkot Tangerang meluncurkan program Rencana Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, Nah Proyek PSEL di Kota Tangerang sebagai salah satu terobosan pengelolaan sampah perkotaan, namun ini perlu ditingkat mulai dari bawah harus berkoordinasi kepada pihak terkait Seperti dinas DLH Kota Tangerang agar bisa di angkut setiap harinya sehingga volume sampah tidak menumpuk, ini sebagai wujud dari mengimplementasikan salah satu program PSEL unggulan Pemkot Tangerang. Terang Rian.
Masyarakat berharap kepada pihak pengelola pasar dan dinas terkait untuk tidak lagi terjadi penyumbatan koordinasi, agar bisa mengangkut sampah pasar tanah tinggi dengan rutin sebagai bentuk tanggung jawab. agar Ini menjadi upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan di Kota Tangerang.
Penulis : Syaiful