JAKARTA, liputan86.com – ll Anggota Tim Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI (Wantimpres) H. Adi Warman SH, MH, MBA berharap agar jurnalis yang tergabung di dalam Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara (PWO IN) tetap bersatu dan menghindari konflik internal yang dapat merugikan organisasi.
Kegagalan suatu organisasi, secara umum penyebabnya adalah konflik di dalam, yang berujung pada perpecahan. Hal itu tidak lepas dari sikap egosentrisme individunya. Yakni, sikap yang berlebihan untuk memperoleh keuntungan diri sendiri, tapi dengan cara mengorbankan atau mengabaikan nasib orang lain.
“Cara-cara seperti itu kurang elok, dan tidak dibenarkan. Saya yakin, organisasi seperti PWO IN akan menjadi lembaga profesi wartawan terdepan di Indonesia jika berhasil menjaga marwah kelahirannya,” ujar Adi Warman yang juga advokat senior ketika dihubungi Tabloidskandal.com, Jumat (11/3/2022).
Terlebih lagi di era teknologi digital dan melenium ini, katanya, perkembangan gaya hidup kaum melenial yang berkeingan mendapat informasi pemberitaan secara cepat, akurat dan terpercaya. Sedikit saja lambat, maka akan ditinggal pergi oleh masyarakat.
“Ya, ini faktanya. Oleh sebab itu, sumber daya manusia (SDM) wartawan online harus terus memacu diri, seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat,” kata Adi Warman, seraya menambahkan bahwa setiap wartawan harus selalu belajar dan belajar agar pengetahuan dan skilnya menjadi luas.
Pada bagian lain dia menyesali ulah oknum wartawan yang merusak profesi jurnalis lewat cara-cara kurang terpuji. Misalnya, melakukan pemerasan terhadap pelaku usaha, pejabat dan lainnya.
“Sikap kurang terpuji seperti itu biasanya dilakukan oleh oknum wartawan dadakan, abal-abal dan bermental kampungan. Saya berharap organisasi seperti PWO IN harus menyeleksi secara ketat calon anggotanya. Jangan asal rekrut saja. Yang takalah penting, wartawan online harus bisa menulis dengan baik dan benar. Paham aturan hukum, dan tidak melanggarnya. Sebab, profesi wartawan bukan untuk numpang nampang, gagah-gagahan, apalagi menjadi warga istimewa di tengah masyarakat. Itu tidak benar. Dan saya sesali sikap seperti itu,”
Adi Warman juga berharap agar anggota PWO IN harus mampu bertahan hidup di tengah situasi pembelanjaan iklan produsen melemah, serta kurangnya pasokan iklan/advertorial di masing-masing penerbitnya. Namun begitu, diperlukan strategi pencarian iklan/advertorial di lapangan. Hal ini harus disadari oleh para wartawan.
“Fase ini (sulitnya mendapat iklan) hanya sementara dan mereka harus mampu bertahan. Saya ambil contoh sederhana, ketika Google, FB dan Youtube mulai diperkenalkan kepada masyarakat, mereka juga bertahun-tahun tanpa iklan. Tapi sekarang ini, iklannya luar biasa. Oleh sebab itu, saya berharap teman-teman yang tergabung dalam PWO IN tetap semangat dalam berkarya yang dibalut dengan doa yang tulus,” sarannya.
Wantimpres ini mendukung penuh Kongres Daerah PWO IN Jawa Tengah yang akan berlangsung pekan depan. Yang terpilih haus menjaga amanah yang diberikan agar organisasi solid dan terjaga keutuhannya. (Aziz/Rustam/H.Juprin)