Masuk

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Rhoma Irama dengan FORSA, Antara Idola dan Penggemarnya

Sabtu, 19 Maret 2022 | Maret 19, 2022 WIB Last Updated 2022-03-19T14:57:57Z


 Jakarta,Liputan86.com -Sebelumnya saya di  organisasi ini tidak boleh terlibat dalam kepengurusannya. Hal itu untuk menjaga kemurnian FORSA(Fans Of Rhoma and Soneta),

 sehingga tidak ada kesan bahwa klab  ini adalah hasil rekayasa dari idolanya. Namun pada perjalanan Forsa pertama saya ada oknum-oknum anggota Forsa memanfaatkan untuk kepentingan pribadi  serta untuk kepentingan sesaat, sehingga  menimbullakan gonjang-ganjing diantara fans Forsa itu sendiri. Kejadian ini tentunya sekaligus membawa nama baik saya pribadi sebagai Rhoma Irama.

Inilah kemudian saya putuskan bahwa  munas yg berikutnya sy sebagai objek anda sebagai idola anda serta untuk mengantisipasi situasi kondisi yang memang tidak kondusif bagi organisasi yang bisa mencederai nama baik Oma Irama dan Soneta, maka saya putuskan saya harus hadir sebagai seseorang. Katakanlah yang memiliki hak veto di dalm Forsa. Keberadaan kita, saya, adalah sama.  Rhoma dan kalian bisa mengemban amanat Allah dan rasul-nya dalam rangka menegakkan 'amar ma'ruf wa nahi mungkar.

 "Qod jaana wattaqu mingkum  ummatuy  yad 'u  wa ilal khair wa yamru minal fahsa ika anil mungkar wa ula ika humul muflihun."

 "Hendaklah ada diantara kalian orang-orang yang bersungguh-sungguh menyerukan hal -hal yang positif hal kebaikan dan dengan sungguh-sungguh mencegah berbagai macam keburukan atau kemungkaran," papar Rhoma menjellaskan.

Wa Ulaa ika humul muflihuun, itulah orang2 yg beruntung.


Saya kepingin beruntung,oleh karena itu beruntung , selamat bahagia Dunia Akhirat.

Salam bahagia mempengaruhi kehidupan dunia, yang akhirnya kita akan abadi di akhirat kelak. Karena itu dengan kemampuan fashion yang Allah berikan kepada saya, yaitu kemampuan bernyanyi, kemampuan melahirkan lirik-lirik lagu, maka saya bertekad, bahwa anugerah dari Allah yg berupa bakat ini akan saya persembahkan pada Allah SWT dengan berniat bertekad menegakkan 'amar ma'ruf nahi mungkar.

Oleh karena itu pada 13 Oktober 1973 saya deklarasikan Soneta the Voice of Moslem. Saat itu Soneta menjadi pembawa suara Islam. Membentuk suatu organisasi yang menyantakan mahabbah pada Rhoma.

Kenapa?

karena antara Rhoma dan anda semua memiliki keinginan yg sama, memiliki tekad yang sama, bagaimana Rhoma Irama ingin menegakkan 'amar m'aruf nahi mungkar. Itu yang tersirat dihati anda sekalian dan itu pula sebabnya anda membentuk organisani yang bernama FORSA (Fans Of Rhoma and Soneta).

Saya dalam hal ini ibarat kereta api mungkin ada gerbong Forsa Fahmi, Tamami, 

Sy ditunjuk oleh Allah SWT sebagai lokomotifnya, tapi kita satu gerbong kita satu barisan yang sama yang ingin berkontribusi sesuai perintah Allah SWT.

Didalam mengisi usia-usia selama ini kita  berkumpul. 

Oleh karena itu pesan saya bahwa sesuai dengan komitmen anda sebagai FORSA anda akan menjaga Karya Cipta Rhoma Irama melestarikan, dan tentunya meng amalkannya.

Ketika saya membuat lagu dakwah saya kumpulkan dulu isi Soneta grup,hai dengerin lagu ,sebelum kita boleh mendendangkannya.


"Ya Ayyuhallazi na amanu lima takulu nama la taf 'alu kaburo maqtat anjallahu"

"Hai orang yang beriman jangan kamu mengatakan sesuatu yang kamu tidak lakukan.

Besar murka Allah kepada orang yang pandai berkata tapi dia tidak melakukannya  pandai memberi nasehat tapi dia tidak melakukannya"


 na'uzubillah tsumma na'uzubillahiminzalik


Semakin kokoh saya menegakkan Soneta Voice Of the Moslem, setelah saya melihat bahwa ternyata the power of the music efectif mewarnai karakter manusia berdasarkan observasi saya, seperti contoh berdiri FCSI. Saudara Endang almarhum dia mengatakan,

" Bang Haji, dulu saya ini preman terminal bis.

Kerjaan saya mabok malak berjudi berzinah.

Tp masyaa Allah begitu mendengar lagu-lagu anda saya taubat, Bang Haji, saya ga berani lagi main judi, ga berani lagi mabok. Saya taubat Bang Haji,  berkat lagu anda."


Cerita ini bersayap Allahummafirlahu. Semoga arwahnya diampuni Allah.

Sangat fanatis dia pada Soneta.  Begitu dia cerita begini,"saya kawin Bang Haji, bini saya ga demen ama Soneta.  

Tiap saya puter lagu soneta dia ngomel, jadi istrinya dicerein karena ga senang Soneta.


Observasi-observasi ini banyak saya dengar Bang Haji dulu saya penjudi dulu saya kurang ajar pada Ibu saya.


Ada seorang dosen bahasa Inggris Universitas Airlangga  Surabaya mengatakan pada saya, Roma

you are may teacher.

Kamu adalah guru saya.

Lalu saya bilang How can you  teacher.

Bgm anda bisa bilang sy guru anda?

Ternyata banyak langkah dan sikap saya berkat terinspisrasi dari lagu-lagu anda semua.

Sampai saya bilang kepada teman-teman dosen, kamu harus dengar Soneta.

Masyaa Allah, saya semakin sadar bahwa ternyata the power of musik engine,

Dalam hal ini Rhoma dan Forsa adalah satu, kita sama cuma bedanya Rhoma di depan anda di samping.

Kita sati visi, satu cita-cita,ingin mengamalkan Perintah Allah SWT, sehingga kita bisa berkontribusi kepada bangsa ini.

Forsa harus menjadi pionir warga negara yang beriman, betaqwa, ber akhlakul karimah, berloyolitas.

Prioritas ini poin keempat tapi penting sekali.

Tanpa sami'na wa atho'na banyak organisasi yang hancur karena tidak adanya loyalitas terhadap pimpinan.

Maka sami'na wa atho'na ini harus menjadi prinsip dasar bagi Forsa.  Ketahuilah bahwa kita akan mengisi hidup melalui lagu-lagu yang Allah berikan kepada Rhoma Irama untuk berkontribusi kepada bangsa ini.

Agar kita menjadi warga bangsa yang peduli pada tanah air, agar kita ummat Islam yang perduli pada agamanya.

Izun Islam waI Muslimin, Izun Islam Indonesia, itu  harus menjadi bagian dari cita-cita Forsa dan sekarang ini anda tahu, bahwa Rhoma Irama mendirikan perguruan Islam.

 Roma Irama itu ternyata  satu arah.  Dari lirik-lirik lagu Rhoma(masa depan).

Saya ingin mendirikan perguruan Islam, yang disana juga tentu nanti akan ada satu kurikulum mengenai seni.  

Karena tenyata seni ini punya daya rusak yang luar biasa dan juga punya daya bangun yang luar biasa pula.

 Jadi dari perguruan Islam Rhoma Irama, pertama saya selalu terobsesi bagaimana mana menyatukan umat Islam dalam ukhwah koridor Islamiyah di mana banyaknya perpecahan di kalangan antar umat.Dimana kita tahu itu rekayasa tangan tangan tangan luar. 

Oleh karena itu Fahmi dan Tamami saya bentuk dalam rangka merekatkan Ukhuwah Islamiyah di tengah perbedaan perbedaan dan Qur'iyah sekaligus menjaga aqidah ahlul sunnah wal jamaah.

Yaitu minimal dalam koridor Fatahibul arba'a Imam Syafi'i Maliki Hambali Hanafi.

Oleh karena itu, saya himbau kepada Forsa semua kamu dan aku adalah satu. Itu bahwa gerakan pendidikan Islam ini  adalah harus merupakan cita-cita perjuangan anda semua. 

Selanjutnya saya ingin menyampaikan satu lirik dimana lirik itu saya buat melihat kondisi sekarang bahwa media sosial dalam kehidupan saling caci maki, saling hujat, saling fitnah, sudah tidak ada liahklak. Apalagi akhlak.

Lahirlah lagu akhlak.

Yang berjudul Hayya Hayya Hayya....(red.semua pserta ber sama2 melagukan lagu Hayya Hayya Hayya)


(Reptr/ Nur Tanjung)