Tangerang Liputan86.com– Karang Taruna Desa Boni Sari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang menggelar diskusi publik dalam Peningkatan kapasitas peran pemuda dalam pembangunan Desa. Kamis malam 30 desember 2021,kemaren.
Kegiatan dihadiri Kepala Desa Boni Sari, Mulyadi, Ketua Karang Taruna Desa Boni Sari Haerudin, Pendamping Desa Kecamatan Pakuhaji Cecep Komarudin, Ketua Karang Taruna Kecamatan Pakuhaji Said Kosim, BPD dan tokoh pemuda serta tokoh masyarakat
Haerudin, Karang Taruna Desa Boni Sari mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mensinkronisasikan berbagai program kegiatan di Desa bersama program Karang Taruna Desa Boni Sari, agar eksistensi pemuda di wadah Karang Taruna dapat berperan aktif dalam mendukung berbagai kegiatan di Desa.
“Sebagai pemuda tentunya memiliki kapasitas dalam turut serta mendukung segala program kegiatan di Desa. Oleh karena itu pemuda melalui Karang Taruna harus dapat memunculkan potensi, gagasan dan ide dalam kemajuan desa itu sendiri,” ujar Haerudin.
Kepala Desa Boni Sari, Mulyadi menjelaskan, wadah Karang Taruna Desa ini adalah wadahnya pemuda di Desa Boni Sari. Melalui Karang Taruna diharapkan pemuda dapat berperan aktip dalam mendukung program kegiatan di desa.
“Ayo pemuda harus tampil, pemuda harus ada di depan dalam mendukung program desa, menciptakan masyarakat sejahtera menjadikan desa lebih maju,” terangnya
Senada, Cecep Komarudin narasumber dalam kegiatan mengatakan, Karang Taruna, sebagai organisasi kepemudaan yang mana merupakan tempat berkumpulnya para pemuda yang senantiasa meningkatkan dan menguatkan fungsi kelembagaan dan perannya dalam masyarakat.
“Fungsi karang taruna adalah sebagai mitra kerja pemerintah desa dalam menjalankan berbagai program pembangunan, terutama dalam hal pengentasan kesenjangan sosial masyarakat,” jelasnya.
Cecep menambahkan, Karang Taruna harus mampu menunjukan perannya dan tegas memposisikan dirinya. Dimana karang taruna harus tampil sebagai mediator dan fasilitator untuk membawa aspirasi pemuda kepada pemerintah, sekaligus menjadi mitra pemerintah desa dalam menjalankan berbagai program pembangunan.
“Eksistensi Karang Taruna tak usah minder asalkan ada kemauan keberanian untuk memposisikan diri. Yang terpenting belajar dan terus belajar,” tandasnya.
(Aris)