Liputan86.com
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. memimpin pelaksanaan rapat internal secara daring terkait penanganan pandemi bersama para Kepala Staf Angkatan, Pejabat Utama Mabes TNI dan Mabes Angkatan, para Pangkotama, serta Komandan Satuan, Selasa (26/10/2021).
Panglima TNI memerintahkan seluruh jajaran TNI untuk selalu mewaspadai potensi lonjakan kasus akibat meningkatnya mobilitas masyarakat, pelaksanaan pembelajaran tatap muka, serta libur natal dan tahun baru.
Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas sehari sebelumnya.
Atas dasar hal tersebut, Panglima TNI meminta seluruh jajaran TNI untuk terus mengawal kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. "Disiplin protokol kesehatan merupakan senjata utama dalam penanganan pandemi. Terbukti pada negara-negara maju yang lengah dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat, terjadi lonjakan kasus gelombang ketiga dan keempat," tegasnya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, vaksinasi juga menjadi fokus, khususnya di wilayah aglomerasi serta daerah tujuan mudik ataupun wisata, wilayah yang akan menjadi tuan rumah even-even besar dan Provinsi yang capaian vaksinasinya masih kurang. "Waktu yang ada kurang dari dua bulan sebelum Natal dan Tahun Baru (Nataru) harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengoptimalkan vaksinasi tersebut," ujarnya.
Demikian pula vaksinasi kepada para pelajar dan lansia karena capaian vaksinasi kepada pelajar dan kepada lansia belum mencapai target yang diharapkan.
"Untuk itu, seluruh jajaran TNI diperintahkan untuk berkomunikasi, berkoordinasi dan berkolaborasi dengan selurah pihak terkait di daerah untuk menyiapkan perencanaan dan antisipasi yang baik menghadapi natal dan tahun baru," kata Panglima TNI.
Panglima TNI meminta untuk mengoptimalkan upaya-upaya yang ada agar Indonesia tidak mengalami gelombang ketiga. "Kalaupun Indonesia tidak dapat menghindari gelombang ketiga tersebut, setidaknya bukan merupakan gelombang tsunami yang dapat menyebabkan lonjakan angka kematian dan tingkat keparahan pasien seperti yang lalu," ungkapnya. (PUSPEN TNI/Lena)
Editor : Sinlaeloe