Liputan 86 com.- Keluarga penerima manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kini bernama Program Sembako di Desa kemiri, Kecamatan kemiri, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan kualitas dan harga pangan yang tersedia di agen brilink Listiana/e-Warong.
Prinsip 6T atau tepat sasaran, tepat waktu, tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat harga dan tepat administrasi pun diragukan.
Pantauan Liputan 86 com. Agen e- warung bahan pangan yang disalurkan ke KPM yang berkualitas tidak baik dan harganya melebihi harga eceran tertinggi (HET), dan nampak disayangkan Agen briling ini tanpa kerja Sama dengan suplayer melanggar aturan dinsos dan kemensos.
“Ya contoh selain kualitas beras yang tidak sesuai pedum (Pedoman umum) yakni seharusnya premium ini malah beras yang masih di bawah standar medium. Sabtu.10 Juli 2021
tetapi dalam daftar harga tercatat Rp11.000 per kilogram,” tutur NR salah seorang KPM kepada awak media Liputan 86.com.
Komoditi lain yang dirasanya juga cukup mahal adalah buah pisang yang harganya Rp13.000 per kg. Padahal menurut NR harga pisang dengan kualitas bagus hanya Rp10.000 per kg.
Di salah satu agen di kemiri, diduga juga harga komoditi melebihi harga pasar. Sebut saja telur 15 butir seharga Rp25.000, padahal harga pasar per kg Rp21.000, ayam per kg Rp35.000 yang lebih mahal dibandingkan harga pasar Rp28.000,
dan agen di desa kemiri ini jelas meraup ke untungan yang cukup besar dan sangat fantastis.
“Jika ditotal dengan hitungan harga komoditi dari nominal bantuan Rp200.000 dengan pembelanjaan komoditi yang sama seharusnya masih ada saldo nya.
Sama halnya SR, KPM lain, yang mengaku, kualitas ayam yang diterima bulan ini kurang bagus dan beratnya pun tidak sampa 1 kg.
Dikonfirmasi Imron selaku lembaga swadaya masyarakat (BCI) Banten coruption investasi. mengatakan, komoditi yang diterima KPM tidak sesuai dengan harga komoditi.
Saya harapkan kepada para pendamping TKSK kecamatan kemiri agar semua (kpm) keluarga penerima manfaat, agar tepat sasaran tepat kualitas dan tepat kuantitas.ujarnya. ( Aris)