Liputan86.com
Timun suri yang menjadi buah khas Ramadan, dari tahun ke tahun selalu menjadi favorit warga untuk berbuka puasa. Meski saat ini pandemi covid-19 tengah melanda, namun tak menyurutkan warga untuk berburu timun suri untuk dijadikan hidangan saat berbuka puasa.
Senin (12/04/2021)
Seperti yang terlihat di Jalan Raya Mauk desa Banyu Asih Kecamatan Mauk. Para pedagang timun suri atau yang bisa disebut timun puan, nampak laris manis diserbu konsumen. Permintaan buah khas Ramadan itu selalu tinggi, meski ditengah pandemi covid-19. Buktinya, setiap lapak pedagang timun suri tersebut dipenuhi pembeli.
salah seorang pedagang timun suri Di jalan raya Mauk, Maman Yaitu Sekdes Desa Banyuasih mengaku, sudah menjadi kegiatan rutin dalam setiap tahunnya berjualan timun suri. Karena bisa mengajak para pemuda yang menganggur untuk berdagang timun suri bersama saya.", biasanya di bulan Ramadan permintaan timun suri cukup tinggi,"kata sekdes Banyuasih
Maman pun mengatakan berjualan timun suri atau timun puan, agar bisa memulihkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat desa banyuasih kecamatan Mauk di masa pademi covid-19 ini,
"Kalau hari-hari biasa saya tidak jualan. Karena timun surinya juga tidak ada, tapi kalau bulan Ramadan musimmya buah timun suri, sebab menjadi buah khas Ramadan, yang banyaknya hanya di bulan puasa saja,makanya saya mengajak para pemuda desa banyuasih yang menganggur untuk berdagang timun suri bersama saya."pungkas
Sementara itu Halim salah satu pembeli asal keragilan kabupaten serang mengaku, setiap setahun sekali Dia bersama keluarganya jauh jauh datang ke mauk hanya untuk membeli timun suri.
Menurut halim rasa timun suri di mauk itu berbeda dengan yang lain rasanya enak dan pulen harganya pun berpariasi sehingga saya dan keluarga setiap menjelang puasa selalu ke mauk untuk membeli timun suri"ucapnya
(Aris/susi)